Keutamaan Bulan Ramadhan

Uraiantugas.com - Hallo sahabat UT kali ini kami membahas tentang Apa yang dimaksud Bulan Ramadhan Dan Apa Saja keutamaan Bulan Ramadhan. Berikut penjelasannya

Apa Yang dimaksud Ramadhan..?

Ramadhan secara bahasa. Menurut Abdurahman Ahmad Syirbuni “Ramadhan berasal dari kata Ramadhan, yang mempunyai makna batu-batu yang panas, yaitu keadaan batu-batu dipadang pasir yang panas di Mekkah. Mereka telah berpuasa dalam keadaan cuaca panas, sehingga batu-batupun ikut panas.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Sedangkan Menurut Quraish Shihab Ramadhan terambi dari kata irmadha “membakar” atau “mengasah”, dinamai hal tersebut karena pada bulan ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal shalehnya. Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu mengasah dan mengasuh jiwa manusia.

menurut istilah Ramadhan adalah bulan shalat tarawih dan tahajud, bulan penghapusan dosa. Semua orang orang dipersilahkan untuk menabur, kemudian pada waktunya kebaikan dan karunia. Dengan kata lain Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan, Allah Swt melimpahkan beberapa keutamaan dalam bulan ini.

Keutamaan Bulan Ramadhan

a) Bulan berlimpah berkah Saat datang bulan Ramadhan Rasulullah Saw bersabda sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan engkau untuk berpuasa, karena dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak berhasil, memeperoleh kebaikan, Sungguh ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya. (An-Nasai dan Al-Baihaqi)

b) Bulan kegembiraan bagi pencinta kebaikan Sahabat Arfah pernah berkata, “Suatu ketika aku berada di rumah Utbah bin Farqad, kebetulan ia sedang membicarakan puasa Ramadhan, lalu masuk seorang laki-laki, salah seorang sahabat, Nabi Saw melihat laki-laki itu Utbah menaruh hormat padanya dan diam. Tamu itupun menyampaikan hadis tentang Ramadhan. Ia berakata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda tentang bulan Ramadhan, “Pada bulan Ramadhan pintu surga dibuka dan setan-setan dibelenggu. Rasulullah mengulas lagi, dan seorang malaikat akan berseru: “hai pencinta kebaikan bergembiralah! Hai pencipta kejahatan, hentikanlah! Sampai Ramadhan berakhir. (HR. Ahmad dan AnNasai).

c) Pada bulan ini pintu surga dibuka karena pada bulan tersebut, banyak amal shalih yang disyariatkan dan amalan yang biasa menyebabkan masuk surga dan pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya orang-orang berbuat maksiat yang menyebabkan pelakunya masuk neraka. 

d) Setan dibelenggu pada bulan ini, sehingga mereka tidak dapat membujuk kaum muslimin untuk melakukan maksiat dan tidak dapat memalingkan mereka dari amal shalih pada bulan Ramadhan.

e) Pada bula ini terdapat malam lailatul qadar, malam tersebut merupakan pahala ibadah berlipat ganda, malaikat turun ke langit dan malam ini diliputi keselamatan dan kebaikan. 

Keistimewaan lain pada bulan Ramadhan, ini telah dijelaskan oleh Rasulullah bahwa Ramadhan adalah suatu bulan yang awalnya menjadi rahmat, pertengahannya dibuka ampunan maghfira dan memberi kebebasan dari api neraka. Penjelasan ini mengantisipasi umat mukmin agar memeperbanyak amal (selain berpuasa) di dalamnya untuk mencapai ridha Allah. Memperbanyak zikir kepadanya dengan kalimah thalbiyah (laaa Illha Illah), kedua meminta ampunan kepadanya, ketiga mohon kepada Allah agar mukmin dimasukan ke surga dan keempat mohon perlindungan dari siksa api neraka.

Apa Saja Sikap yang harus dilakukan dibulan Ramadhan 

a) Rendah hati (tawahdu’) tidak menyombongkan diri 

b) Bersujud kepada Allah pada malam hari 

c) Selalu berdo‟a minat dijauhkan dari adzab jahannam 

d) Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta dan juga tidak pula kirkir 

e) Tidak berdo‟a kepada selain Allah 

f) Tidak membunuh kepada sesama manusia 

g) Tidak memberikan kesaksian palsu 

h) Tidak terjerumus dan terbawa dalam kemaksiatan 

i) Tidak berlagak tuli jika ayat-ayat Allah dibacakan 

j) Selalu berdo‟a untuk kebaikan keturunan dan agar menjadi panutan untuk orang beriman

Amalan yang Dilakukan di Bulan Ramadhan

a) Shalat malam 

Selain amalan yang dilakukan disiang hari, sangat dianjurkan juga bagi kaum muslimin untuk menghidupkan pada jam sepertiga malam. Terlepas dari amalan di bulan Ramadhan, shalat malam sendiri meliki keutamaan khusus , seperti dalam firman Allah swt

Artinya: “ Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Q.S Al- Muzamil; 6)

b) Shalat tarawih 

Shalat tarawih hanya disyariatkan dalam bulan Ramadhan saja. Disunahkan dilakukan dengan berjama‟ah, tetapi tetap dihukumi sah jika dilaksanakan dengan sendiri-sendiri. Shalat tersebut disebut demikian karena jama‟ah beistirahat sejenak sesudah tiap-tiap empat rakaat (yatawarhu). Shalat ini juga bisa disebut dengan Qiyamu Ramadhan.

c) Shalat witir 

Shalat witir hukumnya sunah dan merupakan shalat yang diutamakan. Dalam sebuah riwayat “Hai para pencinta Al-Qur’an, kerjakan shalat witir, karena Allah itu satu. Dia suka bilangan yang witir (ganjil).

d) Tadarus al-Qur‟an 

Mengisi waktu luang dibulan Ramadhan ini degan membaca al-Qur‟an merupakan hal yang sangat penting untuk umat manusia. 

e) I‟tikaf

I‟tikaf di masjid pada bulan Ramadhan merupakan suatu hal yang utama dilakukan oleh Rasulullah, sepuluh hari pengahbiasan bulan Ramadhan beliau menghabiskan waktu untuk i‟tikaf di masjid.

f) Shalat Dhuha 

Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan saat matahari sedang naik, kirakira tujuh hasta, atau sekitar pukul tujuh pagi, sampai tiba waktu duhur.

g) Membaca Shalawat Nabi 

Shalawat nabi saw memiliki keistimewaan yang luar biasa. Al-Farisi menyatakan bahwa shalawat merupakan prianti terpenting bagi yang ingin dekat dengan Tuhanya. Hal ini karena ditinjau dari aspek mengandung tawasul kepada Allah Swt dengan perantara kekasih pilhan-Nya. Salah satu amalan shalawat yang bisa diterapkan sebagai amalan harian saat puasa adalah shalawat malaikat Jibril “Shallahu ‘ala Muhammad.” Shalawat ini dibaca setiap Subuh dan Maghrib 500 kali didahuli membaca istighfar sebanyak seratus kali.

Referensi :

M. Quaraish Shihab, Letera Al-Qur’an (Bandung: Mizan , 2008), cet. 1. hlm 143.

M. As‟ad Arsyad, Membuka Pintu Surga Dengan Puasa, Zakat dan Sedekah (Yogyakarta: C.V Aditama, 2013), cet. 1. hlm.23.

Basri Iba Asghary, solusi al-Qur’an …hlm. 81

Muhammad Syukran Maksum, Puasa…. hlm. 43-44.