Tensimeter Alat Pengukur Tekanan Darah

UraianTugas.Com - Tensimeter pertama kali diperkenalkan oleh dr. Nikolai Korotkov, yang merupakan ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Pengertian Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. 

Tensimeter Alat Pengukur Tekanan Darah

Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini. (Smeltzer, Suzanne C, dan Brenda G.Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&Suddarth Edisi 8 Vol 2 ).

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa,sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

Cara pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter (Spygmanometer) adalah seperti berikut, manset ditaruh mengelilingi lengan atas, dan dipompa dengan sebuah pompa udara sampai dengan suatu tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh disamping badan pada ketinggian dari jantung, dan tekanan dari manset pada lengan dilepaskan secara berangsur-angsur.

Ketika tekanan didalam manset berkurang, pengukur mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan di mana pengukur pertama kali mendengar denyutan dari arteri adalah tekanan sistolik (nilai yang diatas). Ketika tekanan manset berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah tekanan diastolik (nilai yang dibawah).

Dari perbandingan nilai tekanan darah antara tekanan darah batas atas (sistolik) dan tekanan darah bawah (diastolik) tersebut, maka dapat diketahui bahwa seseorang mempunyai tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah rendah (hipotensi), ataupun tekanan darah normal.

Macam-Macam Tensimeter

Pada umumnya tensimeter terbagi menjadi 2 yaitu tensimeter manual dan tensimeter digital. Tensimeter manual terbagi lagi menjadi 2 yaitu tensimeter air raksa dan tensimeter non air raksa atau aneroid.

  1. Tensimeter Air Raksa merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar muncul bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
  2. Tensimeter Non Air Raksa atau Aneroid merupakan tensimeter konvensional yang lebih aman dari tensimeter air raksa karena tidak menggunakan air raksa melainkan menggunakan putaran berangka sebagai pengganti air raksa. Tensimeter aneroid juga masih menggunakan stetoskop dalam penggunaannya.
  3. Tensimeter Digital merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk angka. Tensimeter digital tidak membutuhkan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan diastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik digunakan untuk setiap orang tanpa terkecuali mereka yang memiliki gangguan pendengaran.

Kelebihan dan Kekurangan Tensimeter

1. Tensimeter Air Raksa.

  • Kelebihan: Merupakan standar pemeriksaan tekanan darah, hasil yang dapat akurat, alat tahan lama.
  • Kelemahan: Memerlukan bantuan tenaga ahli dalam pengukuran, dapat terkontaminasi logat berat, jika air raksanya bocor atau pecah, membutuhkan alat tambahan ketika melakukan pengukuran yaitu stetoskop, biaya lebih mahal.

2. Tensimeter Aneroid.

  • Kelebihan: Lebih praktis dari tensimeter air raksa, mudah dibawa, hasil pengukuran cukup akurat, tidak terkontaminasi logam berat.
  • Kelemahan: Memerlukan bantuan tenaga ahli dalam pengukuran, membutuhkan alat tambahan ketika melakukan pengukuran yaitu stetoskop, biaya mahal.

3. Tensimeter Digital.

  • Kelebihan: Tensimeter yang paling praktis dalam penggunaannya, mudah dibawa-bawa, tidak terkontaminasi logam berat, tidak memerlukan bantuan tenaga ahlisaat melakukan pengukuran, harga lebih murah karena tidak memerlukan alat tambahan saat pengukuran.
  • Kelemahan: Hasil tekanan darah tidak selalu akurat karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu cara menggunakan alat, pergerakan saat melakukan pemeriksaan, dan kekuatan baterai yang digunakan.

Dikutip dari berbagai sumber