Doa Ketika Hujan Lebat/Deras & Pengungkapan dalam Al-Qur´an

Uraiantugas.com - Rasulullah mengajarkan tuntunan hidup bagi umat Islam dalam segala lini kehidupan. Dan salah satu tuntunan yang Rasulullah ajarkan adalah membaca doa ketika turun hujan.

Hujan adalah keberkahan dan perlu disyukuri oleh karna itu Membaca doa turun hujan memiliki tujuan agar hujan yang turun membawa kemanfaatan dan tidak menimbulkan bencana. Kemudian membaca doa turun hujan ini juga menjadi indikator bersyukurnya manusia kepada tuhannya yang telah menurunkan hujan. 

Doa Ketika Hujan Lebat/Deras dan Pengungkapan dalam Al-Qur´an

Maka jika hujan sebagai rahmat, manusia dituntut untuk senantiasa bersyukur dan mentadabburi kasih sayang Allah yang menurunkan hujan. Sedangkan hujan sebagai azab, hendaknya manusia membenah diri dan memaknainya juga sebagai suatu bentuk kasih sayang Allah swt.

Doa yang Rasulullah ajarkan terkait dengan hujan

Allahumma Shoyyiban Nafi’an

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat.” [HR.Bukhori, no. 1032]

Doa saat terjadi hujan yang lebat dan deras

Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alalakami wadldlirobi wabuthunil audiyati wamanabitisysyajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat kepada kami, bukan untuk membinasakan kami. Ya Allah, turunkan hujan ke dataran-dataran tinggi, bukit-bukit, lembah-lembah, dan temapat tumbuhnya pepohonan”. [HR. Bukhori, no.1014]

Doa saat mendengar guntur dan melihat kilat yang menyambar

Subhanalladzi yusabbihurro’du bihamdihi walmalaikatu min khifatihi

Artinya: “Maha Suci Dzat yang guntur dan Malaikat bertasbih dan memuji-Nya karena takut pada-Nya”

Bentuk pengungkapan hujan dalam al-Qur´an

1. Hujan sebagai rahmat

hujan sebagai rahmat, terdapat dalam QS. al-Anfal/8: 11.

Terjemahnya: Ingatlah, ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).

2. Hujan sebagai azab atau musibah

hujan sebagai azab, salah satunya telah disebutkan oleh Allah dalam QS. Hud/11: 44.

Terjemahnya: Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan)! Berhentilah.” Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan, dan kapal itu pun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, “Binasalah orang orang zalim”.

3. Hujan sebagai fenomena alam

Allah juga seringkali mengungkapkan hujan sebagai sebuah fenomena alam, sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. alNur/24: 43.

Terjemahnya: Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-nya dari siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.