Tugas Ahli Gizi

Uraiantugas.com – Hallo sahabat UT kali ini kami akan membahas tentang apa saja tugas dari Ahli Gizi....? Ahli gizi merupakan profesi khusus, yaitu seseorang yang mengabdikan diri dalam bidang gizi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui suatu pendidikan khusus. Meskipun sering disamakan dengan dokter gizi, namun keduanya tidaklah sama, meskipun dalam kerjanya kerap kali bekerjasama.

Tugas Ahli Gizi

Ahli gizi bertugas mengupayakan pemeliharaan dan perbaikan gizi masyarakat. Ahli gizi memberikan panduan dan mengontrol gizi di rumah sakit, puskesmas, perusahaan, sekolah, atau lembaga lainnya.

Ahli gizi di rumah sakit, misalnya, bertanggung jawab atas pelayanan dan pengasuhan gizi pasien rawat inap dengan cara menyiapkan menu sesuai dengan kondisi penyakit dan memberikan panduan untuk meningkatkan kesehatan. Ahli gizi perlu untuk mengambil lisensi tambahan setelah memperoleh ijazah pendidikan gizi.

Setidaknya ada dua jenis ahli gizi profesional, yaitu ahli gizi dan ahli gizi madya. Keduanya dibedakan berdasarkan jenjang pendidikannya. Baik ahli gizi maupun ahli gizi madya dapat sama-sama berperan sebagai pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik, pendidik/penyuluh/pelatih/konsultan gizi, juga pelaku pemasaran produk gizi, namun ternyata ada pula peran yang membedakan keduanya. Salah satunya adalah ahli madya gizi hanya melaksanakan pelayanan gizi masyarakat, sedangkan ahli gizi mengelola pelayanan gizi masyarakat. Meski begitu, keduanya bisa melakukan praktik terkait dengan gizi.

Pengetahuan dan Keahlian

1. Kemampuan melakukan analisis

2. Kemampuan berpikir kritis

3. Kemampuan manajerial

4. Keterampilan komunikasi

5. Penguasaan bahasa asing

6. Pengetahuan ilmu pangan

Tugas dan Peran Ahli Gizi

Salah satu peran utama seorang ahli gizi adalah melakukan konseling, penyuluhan, dan asuhan gizi untuk masyarakat. Selain itu, ahli gizi juga dapat menentukan jenis dan jumlah asupan yang tepat untuk penderita penyakit tanpa komplikasi.

Dalam melaksanakan pelayanan gizi, seorang ahli gizi dapat menjalankan praktik secara mandiri atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Tak hanya itu, seorang ahli gizi juga bisa menjadi konsultan gizi dalam sebuah organisasi, komunitas, dan penelitian. Dalam melaksanakan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan, ahli gizi memiliki peran sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan konsultasi gizi dan tata cara diet

2. Menentukan status gizi, faktor yang berpengaruh terhadap gangguan gizi, dan status gizi

3. Menegakkan diagnosis penyakit terkait masalah gizi berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat medis yang dilakukan

4. Menentukan tujuan dan merencanakan intervensi gizi dengan menghitung kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah, dan pola makan sesuai dengan kondisi pasien

5. Merancang dan mengubah susunan diet serta menerapkannya mulai dari perencanaan menu hingga saran penyajian makanan

6. Mengelola penyediaan makanan (food service)

7. Melakukan penelitian dan pengembangan gizi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menyelenggarakan administrasi pelayanan gizi

Kondisi Kesehatan Khusus yang Memerlukan Ahli Gizi

Tak hanya merencanakan pola dan menu makan terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh atau program penurunan berat badan, konsultasi ke ahli gizi juga perlu dilakukan untuk beberapa kondisi kesehatan berikut ini:

1. Diabetes

2. Malnutrisi, baik karena gizi buruk ataupun obesitas

3. Penyakit infeksi tanpa penyulit

4. Anemia

5. Penyakit jantung

6. Tekanan darah tinggi

7. Kolesterol tinggi

8. Kehamilan dan menyusui

Untuk merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, ahli gizi akan akan memeriksa kondisi kesehatan umum dan status gizi pasien, lalu menelusuri riwayat medis, pola makan dan olahraga, serta informasi tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Seorang ahli gizi terkadang juga bekerja sama dengan dokter spesialis gizi (SpGK) dalam menentukan pola makan yang tepat untuk pasien dengan kondisi tertentu.

Nah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui pola makan yang baik untuk Anda, terlebih jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus.

Ahli gizi akan memberikan informasi terkait kondisi kesehatan yang Anda alami, bagaimana pola makan yang baik untuk mengontrol penyakit Anda, serta jenis olahraga dan suplemen yang bisa Anda konsumsi.

Referensi :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Gizi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit).

www.alodokter.com